
Image source: http://1.bp.blogspot.com/-fveICS4bee4/VAEDG48rt_I/AAAAAAAAAWY/V9yNksgPACg/s1600/MenuNasiKotakblkgrev2.jpg
Siapa yang tidak kenal rendang, sate, gado-gado, bubur manado, soto, atau mie ayam? Bagaimana jikalau suatu waktu atau waktu ini sedang berada pada luar Indonesia? Apakah kita akan dengan mudah menemukan kuliner-kuliner spesial Indonesia ini?
Lalu mengapa kita sanggup selalu menemukan restoran atau kawasan makan yang menyediakan pizza atau burger pada banyak negara? Makanan-kuliner ini bahkan sanggup kita temukan bukan hanya pada kota-kota besar, namun juga dibanyak kota-kota kecil. Tanpa pernah berkunjung ke negaranya, kita permanen sanggup menikmati masakan nikmat spesial negara tadi. Lewat pizza, burger, atau sushi yang kita santap, kita sanggup mengenal sekilas budaya negara tadi lewat hidangan kulinernya.
Makanan Indonesia sebenarnya sudah agak mendunia. Terbukti menurut survei yang diadakan sang CNN Travel pada bulan Juli 2017, memahami termasuk satu dari 50 kuliner favorit rakyat dunia, tepatnya berada diurutan ke-41. Meski dipatenkan sang Jepang, memahami yang berasal dari Indonesia sudah mendunia. Salah satunya alasannya adalah meningkatnya jumlah kaum vegetarian, memahami mentah kini juga dijual pada minimarket-minimarket diseluruh dunia. Di restoran-restoran yang menyajikan masakan asia, sup atau hidangan sayur pun sering memakai memahami sebagai bahannya.
Aika memahami masih agak dunia dari muasalnya, alasannya adalah hanya dianggap sebagai "Stinky Tofu, Southeast Asia", tidak sama halnya dengan rendang yang betul-betul mengokohkan nama Indonesia pada kancah masakan dunia. Tidak tanggung-tanggung, survei yang pernah diadakan ditahun 2011 serta diadakan lagi pada tahun 2017 ini menempatkan rendang diurutan ke-11 sebagai kuliner paling terenak sedunia. Urutan ini bahkan mengalahkan roti Croissant dari Perancis (urutan 21), Lasagna dari Italia (23), Fish and Chips dari Inggris (33), serta Hummus dari Timur Tengah (36). Rendang "hanya terkalahkan" kelezatannya sang es krim (9), sup Tom Yum dari Thailand (8), Penang Assam Laksa dari Malaysia (7), Hamburger dari Jerman (6), Bebek Peking dari China (5), Sushi dari Jepang (4), Coklat dari Meksiko (3), serta Pizza Neapolitan dari Italia (2). Meski nir menempati urutan pertama, yang dalam survei ini ditempati sang Sup Kari Massaman dari Thailand, masakan Indonesia ternyata nir hanya dikenal pada dunia, namun bahkan digemari sang rakyat dunia.
Di banyak kota besar pada dunia, tidaklah sukar menemukan restoran Asia. Namun demikian, restoran Asia sejauh ini masih didominasi sang masakan Thailand, Vietnam, Cina, serta Jepang. Meski demikian, restoran masakan Indonesia mempunyai peluang buat meluaskan jaringan kulinernya. Mengapa demikian?
Agama
Warga dunia mempunyai agama yang bhineka. Berbeda dengan masakan pada banyak negara, sebagian besar masakan Indonesia umumnya nir memakai minyak babi atau bahan yang mengandung babi. Dengan demikian, masakan Indonesia sanggup dikonsumsi sang rakyat dari banyak negara pada dunia. Dengan 1,8 milyar penganut agama Islam atau sekitar 24 % dari total populasi dunia, masakan Indonesia mempunyai potensi pangsa pasar yang sangat besar.
Selain muslim, pangsa pasar gerombolan beragama lainnya yang sanggup disasar sang masakan Indonesia merupakan pangsa pasar pemeluk agama Hindu. Makanan Indonesia nir melulu memakai sapi dalam hidangannya. Banyak masakan lezat spesial Indonesia yang memakai ayam. Selain itu, masakan spesial Indonesia yang banyak memakai rempah, cita rasanya nir akan terlalu mengejutkan bagi pemeluk agama Hindu yang sebagian berasal dari India, yang masakannya terkenal kaya akan penggunaan rempah. Potensi ini sanggup disasar buat 1,15 milyar penganut agama Hindu atau sekitar 15-16% dari total populasi penduduk dunia.
Tentu saja penganut-penganut agama lain sanggup menikmati nikmatnya santapan spesial Indonesia. Hal yang membedakan disini merupakan spesifikasi kuliner yang dianjurkan atau nir dianjurkan sang agama tertentu. Kuliner Indonesia yang luas serta bermacam-macam, sanggup menjadi solusi nikmat santapan lintas beragama.
Vegetarian
Kelompok demografi lain yang sanggup menjadi penikmat hidangan masakan Indonesia merupakan kaum vegetarian. Meski sebagian besar orang Indonesia bukan vegetarian, namun banyak masakan Indonesia yang sedikit memakai daging atau bahkan sama sekali nir memakai daging, seperti soto atau gado-gado. Celah inilah yang sanggup ditujukan buat menyasar kaum vegetarian.
Jumlah kaum vegetarian pada dunia baru berjumlah sekitar 375 juta. Meski demikian, jumlah ini agak signifikan mengingat banyak vegetarian yang tinggal pada daerah perkotaan atau berasal dari kaum terpelajar. Dengan demikian, besar kemungkinan bahwa mereka akan makan masakan Indonesia, entah pada restoran atau bahkan program kebudayaan diluar Indonesia.
Selain itu, pada umumnya kaum vegetarian mengkonsumsi memahami, yang sudah dikenal dibanyak penjuru dunia. Memperkenalkan masakan Indonesia lewat memahami, akan memudahkan penetrasi lintas budaya lewat hidangan masakan.
Penganan
Selain dari gerombolan-gerombolan demografi diatas, Indonesia mempunyai banyak hidangan hidangan jenis lain. Sajian ini bukan hanya hidangan pokok, namun juga penganan/snack/camilan. Berbeda dengan snack Eropa yang terkenal dengan roti, kudapan manis, atau tart, camilan Indonesia lebih bermacam-macam macamnya, seperti lemper, klepon, nagasari, kudapan manis putu, atau getuk. Selain itu, Indonesia juga mempunyai keragaman hidangan minuman, seperti cendol, bajigur, sekoteng, es pisang ijo, atau es doger. Minuman Indonesia juga mempunyai nilai tambah alasannya adalah selain cita rasanya yang nikmat, minuman spesial Indonesia banyak yang nir mengandung alkohol serta memakai bahan-bahan botani yang nir membahayakan kesehatan.
Dengan demikian, melebarkan sayap masakan Indonesia nir melulu harus berbentuk restaurant yang menyajikan kuliner pokok. Membuat cafe yang menyajikan masakan Indonesia juga sanggup menjadi pilihan buat memperkenalkan masakan Indonesia pada mancanegara.
Dalam Kemasan
Selain masakan yang sudah jadi, hidangan spesial Indonesia juga sanggup tersaji dalam bentuk bungkus. Akun Instagram Wowfakta menulis bahwa Indomie, Kopiko, serta produk dari Dua Kelinci merupakan produk Indonesia yang sudah mendunia. Akun ini bahkan menulis bahwa akun resmi NASA tahun 2017 lalu mengunduh foto yang menunjukan bahwa para awak NASA mengkonsumi permen Kopiko. Walaupun sejauh ini belum muncul orang Indonesia yang kembali ke luar angkasa, minimal produk buatan Indonesia sudah mewakili kita berkelana hingga ke luar bumi.
Selain permen Kopiko, produk bungkus lain yang mendunia merupakan Indomie. Mie instan yang memproduksi kangen serta bahkan jadi keliru satu bahan kuliner yang sering dibawa orang Indonesia jikalau bepergian ke luar negeri ini, produknya bahkan lintas benua meliputi daerah Eropa, Timur Tengah, Afrika, serta Amerika. Seorang novelis dari Nigeria, Chimamanda Ngozi Adichie, dalam pidatonya pada Ted, sebuah organisasi yang menginisiasi pembicara pakar dari banyak sekali bidang buat berbicara pada publik, yang berjudul "We should all be feminists" bahkan nir mengungkapkan istilah mi instan melainkan Indomie dalam keliru satu model penerangan pidatonya.
No comments:
Post a Comment