Wednesday, November 8, 2017

Kajian Ilmiah ini Membuktikan Masakan Ibu Memang Paling Enak

Kajian Ilmiah ini

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipFkBKBrwa60KsysogyAe_yDdUEdDk8bb3BYwvERgXICgkzSdffvH0Beu4jlYUfXLhi3FMxADUmgqXd2V1UzAaYGfDKw0X40QDcaaVdMZ7-zMPfeGwpUcAWtScpX-li_qUZLgoyZyUaZE/s1600/merah+putih.jpg

Perkara cita rasa masakan di dunia modern kini ini, seluruh restoran di kota besar memakai ahli masak menjadi juru kunci dalam mengolah rasa yg enak di pengecap pengujung. Masakan adalah hal generik dan kebutuhan mendasar hidup manusia. Terlepas dari perkara enak atau lezatnya. Hal seperti kesehatan dan lainnya sangat dianjurkan buat menjaga tubuh kita tetap sehat selesainya mengkonsumsi masakan tadi.

Cita rasa masakan, di mana saja tempatnya. Kita diperhadapkan dengan yg namanya pilihan dan evaluasi. Restoran ini itu, atau warung makan ini itu yg pas buat pengecap. Sekarang break dulu perkara masakan di restauran atau warung makan, kita bicara ihwal masakan Ibu. Masakan yg dimasak oleh sebagian besar Ibu-mak di tempat tinggal, meskipun dengan hidangan dan bahan sederhana dapat dibilang paling sederhana racikannya membuat anak-anak cepat pulang kerumah. 

Anak-anak yg memilih makan di luar tempat tinggal jua tak terlepas dari ungkap "Ah, enakan masakan Ibu aku," selesainya mereka mencicipi masakan yg mereka beli. Dua hal dalam kehidupan kita yg tak dapat kita tinggalkan artinya tempat tinggal dan masakan mak, hal ini selalu kita ulang-ulangi jikalau kita berada di wilayah yg jauh dari tempat tinggal dan makan masakan yg bukan dari tangan mak kita. 

Kedua hal ini memiliki daya tarik yg bertenaga terhadap kita. Inilah penyebab mengapa anak-anak remaja memilih masakan Ibu dari kepada masakan di luar. Ada beberapa penelitian yg dilakukan buat menguji cita rasa masakan mak. Hasilnya indikasi suatu yg betul-betul baru. Kita lihat penelitian pertama. 

Penelitian dilakukan oleh keliru satu perusahaan masakan beku Birds Eye berbasis di Middlesex. Hasilnya menampakan bahwa 58% orang lebih menikmati masakan ketika itu disiapkan dengan tingkatan ketika dan cinta tertentu. Artinya, ukuran ketika dan cinta kepada ketika mengkonsumsi dan atau memasak masakan memilih cita rasa masakan tadi. 

Dari penelitian di atas, kita akan bicarakan sedikit perkara masakan mak yg dimasak dengan rasa cinta. Begitu banyak estimasi bahwa masakan yg paling enak artinya buatan Ibu sendiri?, Benarkah estimasi tadi? Banyak orang mungkin tak pernah berpikir hal sederhana yg menjadi duduk perkara mendasar. Gegara masakan Ibu, makan di luar tak senikmat,senak dan selezat seperti di tempat tinggal.

Sebagai seseorang anak yg jauh dari lingkungan famili, tentunya yg paling dirindukan artinya Ibu dan masakannya. Maksudnya ihwal masakan Ibu yg rasanya tak dapat dibandingkan oleh pemasak terenak sekalipun. 

Begitu ingatan tertuju kepada masakan Ibu, akan memutar kembali beberapa laman memori yg tersimpan tantang banyak hal yg muncul di tempat tinggal, lingkungan kampung, sahabat, dan segudang kenangan lainnya. Kelakuan sebagian besar anak-anak yg jauh dari tempat tinggal ya begitu adanya. Beberapa akibat penelitian dikutip dari Times of India, yg telah dilakukan diperkuat dengan pernyataan Seorang psikolog Inggris, Christy Fergusson bahwa persepsi emosional akan sebuah rasa dapat ditingkatkan oleh faktor ketika, cinta dan rasa peduli terhadap sebuah masakan. 

"Kita menyiapkan bukti yg menampakan bahwa masakan yg didesain dengan penuh cinta terasa lebih enak dan bagaimana kekuatan intuisi berpengaruh besar kepada persepsi orang-orang dalam menikmati sebuah masakan" Pernyataan Fergusson. 

Kiranya penelitian dan pernyataan ini dalam aspek studi resmi yg dilakukan. Penelitian dan pernyataan psikolog di atas dapat kita ambil beberapa faktor krusial yg menjadi faktor primer perkara masakan Ibu selalu dibilang Enak, enak atau nikmat. 

Faktor pertama: Menu dan racikan bukan perkara lazim dalam hal memasak oleh seseorang mak. Masakan Ibu selalu menjadi enak dari anak-anaknya disebabkan karena cara masak Ibu penuh dengan rasa cinta. Perkara masak, tak muncul seseorang mak yg memasak dari-asalan. Waktu mencicipinya selalu tepat kepada rasa yg enak meski masakannya sangat sederhana. 

Faktor kedua: Makanan yg dimasak di tempat tinggal, oleh seseorang mak buat anak-anaknya tak terlepas dari kepada kontrol penuh terhadap kebersihan bahan masakan. 

Meskipun dirumah tak memakai pendeteksi yg secanggih diresto atau wilayah makan yg telah dibilang kecanggihan teknologi dalam menjangkau kebersihan bahan masakan. Fokus kebersihan mendorang masakan masakan Ibu lebih kepada ukuran kesehatan dan higienis. 

Faktor Ketiga: Pengalaman masak seseorang mak. Bisa kita bayangkan menjadi seseorang Ibu terhitung ketika mulai masuk usia menikah sampai dikaruniai anak-anak sampai dewasa. Kira-kira pengalaman masaknya telah tak dapat di hitung. 

Faktor terakhir ini artinya faktor yg memperkuat pernyataan bahwa masakan Ibu memang selalu enak. Mengapa tak? Bersama dalam satu lingkungan famili. Anak-anak tumbuh ditangan mak dari bayi, balita, anak-anak sampai dewasa. Usia dari pertumbuhan ini, kita mencicipi masakan yg sama dari tangan mak dari usia mulai dapat konsumsi masakan berat. 

Ibu, dengan cara masak yg itu-itu saja dengan hidangan dan bahan yg itu-itu saja dalam jangka ketika yg usang membuat pengecap anak-anak akrab dan peka terhadap masakannya, menjadi akibatnya masakan diluar yg baru dicicipi jelas muncul disparitas kepada cita rasanya.

Hari ini Kamis 26/10/17. Tulisan ini aku perkuat dengan sebuah warta umum sederhana melalui sebuah Group di media umum Facebook yg aku lalukan. Untuk indikasi jawaban dari sebuah pernyataan "Benarkah Masakan yg dimasak oleh Ibu kita artinya masakan paling enak?" Saya memakai sampel survei sederhana ini artinya 100 orang. Melihat respon jawaban terhadap pernyataan yg aku buat kepada satu laman Group. 

Hasil atau jawaban dari servei sederhana yg aku lakukan. Menjawab "Setuju" dengan pernyataan kepada survei sebanyak 70 orang. Jawaban "Biasa Saja" sebanyak 17 Orang dan Jawaban "Tidak Enak" sebanyak 13 orang. Dari jawaban survei sederhana yg dilakukan dan survei resmi yg telah dilakukan oleh perusahaan seperti kepada awal tulisan di atas, serta pernyataan pakar psikologi tadi. 

Saya menarik konklusi sederhana bahwa menjadi orang normal menilai masakan Ibu paling enak dari seluruh jenis masakan yg dirasa artinya hal lumrah, dan memang betul masakan Ibu lebih enak dari masakan lain yg kita dapat diluar meski dengan harga yg terbilang mahal. 

Sekali lagi, masakan Ibu dapat dibuktikan enaknya oleh masing-masing dari kita. Sebab masakan sederhana dan dapat dibilang masih dengan cara relatif tradisional membagikan cita rasa tersendiri buat famili. Sebab lainnya artinya masakan mak tak pernah mengenal aturan ketika. Ibu dalam proses masak selalu mengkombinasikan bahan dan bumbu yg meski itu-itu saja dan disesuaikan kesukaan famili.

No comments:

Post a Comment